KORANUSANTARA – Presiden Joko Widodo membantah dirinya ada kepentingan di balik wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar. Jokowi menegaskan, dirinya tidak ikut dan tidak akan cawe-cawe dalam masalah internal partai beringin tersebut. ’’Tidak ada hubungannya dengan kami,’’ ujarnya kepada awak media di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum melakukan lawatan ke Tiongkok, Kamis, 27 Juli 2023.
Jokowi mendengar bahwa ada beberapa menterinya yang punya keinginan untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar. Jokowi menyebutkan, keinginan itu merupakan urusan pribadi masing-masing. ’’Kalau Pak Luhut (Binsar Pandjaitan), Pak Bahlil (Lahadalia), Pak Bamsoet (Bambang Soesatyo) punya keinginan, itu urusan beliau-beliau. Bukan urusan saya. Urusan internal Golkar,’’ ucap Jokowi.
Sehari sebelum ke Tiongkok, Airlangga sempat bertemu Jokowi dalam rapat terbatas tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di Istana Negara. Pertemuan tersebut berlangsung 3,5 jam. Namun, Jokowi menepis bahwa pertemuan itu membahas politik. ’’Itu rapat dana hasil ekspor,’’ ungkapnya.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengapresiasi pernyataan presiden yang menegaskan tidak ikut campur atau cawe-cawe dalam persoalan internal Partai Golkar. Menurut dia, sikap tegas presiden adalah bentuk penghormatan sekaligus memahami keputusan internal terkait hasil musyawarah nasional (munas) Partai Golkar.
’’Saya respek dengan pernyataan Pak Presiden. Itu artinya beliau sangat memahami dan menghormati apa yang telah diputuskan di munas Partai Golkar,’’ tutur mantan ketua umum Partai Golkar itu.
Menurut Agung, hasil munas Partai Golkar yang juga diperkuat keputusan rapimnas telah memutuskan bahwa munas Partai Golkar digelar tahun depan. ’’Tidak ada munaslub. Semua sudah final dan tegas, munas digelar 2024,’’ kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
Karena itu, Agung meminta seluruh kader Golkar yang hendak maju sebagai calon ketua umum untuk taat dan disiplin. Siapa saja, baik kader senior maupun junior, harus menunggu jadwal penyelenggaraan munas. ’’Tidak main serobot, apalagi melanggar AD/ART partai. Semua harus ikut aturan,’’ paparnya.
Agung mengaku bangga akan kesolidan DPD provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sebba, mereka tetap solid dan konsisten mendukung kepemimpinan Airlangga di tengah polemik yang terjadi belakangan ini. ’’Kita harus tetap solid dan bersatu. Kalau ada yang coba-coba memecah soliditas, kita lawan bersama,’’ tegas Agung.(*)