Kamis, Januari 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Seluruh Desa di Loa Janan Gelar Rembuk Stunting untuk Pencegahan

TENGGARONG – Seluruh desa di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), akan mengadakan rembuk stunting sebagai upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Desa Loa Janan Ulu pada Rabu (19/6/2024).

“Alhamdulillah, tahun 2024 ini ada dua lokus untuk stunting di Loa Janan, yaitu Desa Loa Janan Ulu dan Desa Purwajaya,” ujar Hery.

Dia mengatakan 9 desa di wilayah nya akan melaksanakan rembuk stunting sebagai penanganan pencegahan stunting. Ia juga mengapresiasi kinerja semua kepala desa yang telah memenuhi amanat peraturan untuk mengalokasikan dana kesehatan di masing-masing desa.

Hery menjelaskan bahwa rembuk stunting bukanlah kegiatan pertama yang diadakan di Desa Loa Janan Ulu. Semua desa di Loa Janan konsisten melaksanakan rembuk stunting sebagai syarat pengajuan APBDes tahun berikutnya dan untuk menangani pencegahan stunting.

“Karena selain ada Mandatori alokasi dana, tapi juga persyaratan sebagai pengajuan APBDes ditahun berikutnya,” jelasnya.

Hery, yang juga menjabat sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting di wilayah Loa Janan, menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan ini. Ia menyebutkan untuk Posyandu Desa Loa Janan Ulu tingkat kunjungan bayi dan balita ke Posyandu di wilayahnya sangat tinggi, mencapai 60% hingga 100%.

“Ini sesuatu yang luar biasa. Kemarin juga diawali dengan intervensi gerakan serentak oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Desa Loa Janan Ulu di Posyandu Angsoka,” kata Hery.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara semua pihak dalam menangani stunting. Stunting, menurut Hery, tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. “Kita harus bersinergi dan bekerja sama dengan semua stakeholder yang ada, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, desa, maupun kecamatan,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa fokus utama adalah mencegah potensi stunting selama 1000 hari pertama kehidupan. “Kita lakukan pendampingan mulai dari masa kehamilan sampai anak lahir untuk mencegah potensi stunting,” kata Hery.

Sebagai bentuk perhatian terhadap stunting, semua desa di Kecamatan Loa Janan telah mengalokasikan dana untuk kesehatan, terutama untuk penanganan stunting dan Posyandu.

“Tingkat stunting di Kabupaten Kukar sudah turun dari 20% menjadi 14%. Ini adalah pencapaian yang luar biasa,” ujar Hery.

Ia juga menambahkan bahwa berbagai program seperti pemberian makanan tambahan dan program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting telah membantu menurunkan angka stunting.

Lebih lanjut, Hery menekankan pentingnya sinergi antara provinsi dan kabupaten. Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) Posyandu kabupaten, pokjanal kecamatan, hingga pokjanal desa, bersinergi bersama-sama untuk menangani stunting.

“Sinergi lintas sektor sangat penting dalam upaya pencegahan stunting, mulai dari bayi hingga anak usia PAUD,” pungkasnya. (adv)

Penulis : Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular