Senin, Desember 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dipanggil Dewan Etik Golkar, Lawrence Siburian Tetap Desak Munaslub Digelar

KORANUSANTARA – Wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) akhirnya direspons Dewan Etik Partai Golkar. Sejumlah kader yang getol menyuarakan munaslub dilangsungkan dipanggil.

Salah satunya Lawrence Siburian. Kader senior Partai Golkar yang juga wakil ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). SOKSI merupakan organisasi inti yang mendirikan Golkar, selain Kosgoro dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Lawrence termasuk yang vokal menyuarakan munaslub. Dia menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar tidak cukup berprestasi.

Ketua Dewan Etik Partai Golkar Mohammad Hatta mengatakan, Lawrence dipanggil setelah pihaknya menilai ada indikasi pelanggaran etika. Yakni, seputar bergulirnya isu munaslub yang semestinya tidak dibuka ke publik. ’’(Pemanggilan) tidak harus selalu ada laporan,’’ ujar Hatta, menjelaskan alasan pemanggilan Lawrence di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Hatta menerangkan, munaslub memiliki forum dan mekanisme sendiri. Secara aturan, hanya bisa diusulkan mayoritas pengurus daerah maupun evaluasi dari DPP. Dia mengatakan, pihaknya perlu mendengar penjelasan Lawrence soal alasannya menyampaikan pernyataan itu. Kendati demikian, dewan etik belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran atau tidak. ’’Masih dalam tahap telaah,’’ ucapnya.

Kalau ada indikasi pelanggaran, lanjut Hatta, bisa saja pihaknya memberi sanksi. Misalnya, ada unsur kesengajaan untuk merusak citra partai. ’’Kalau sudah berat, bisa dicabut KTA (kartu tanda anggota) yang bersangkutan,’’ paparnya.

Sementara itu, seusai pemanggilan, Lawrence mengaku dicecar 20 pertanyaan oleh Dewan Etik Partai Golkar. Namun, forum itu bukan pengadilan, melainkan klarifikasi. Dia menegaskan, dewan etik tidak punya wewenang untuk mengadili dirinya. ’’Dewan etik mengundang saya, bukan mengadili,’’ tegasnya.

Sebagai kader, dia khawatir Golkar bakal turun kasta menjadi ’’partai gurem’’. Karena itu, Lawrence dengan tegas menepis tudingan bahwa ada pihak-pihak yang menunggangi di balik wacana munaslub. ’’Saya sudah 46 tahun sebagai anggota dan kader Partai Golkar,’’ jelasnya.

Ditanya apakah upaya mendorong munaslub masih disuarakan setelah dipanggil dewan etik, Lawrence memastikan berlanjut. Dia menegaskan, Airlangga harus bertanggung jawab atas merosotnya elektabilitas Golkar. ’’Jadi, kita kehilangan sekitar 8 persen. Ke mana itu? Kan kita harus evaluasi,’’ ungkapnya. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular