KORANUSANTARA– Belum ada satu pun koalisi maupun parpol yang terbuka mengumumkan pasangan bakal capres-cawapresnya. Termasuk PDI Perjuangan yang sejatinya bisa mengusung kandidat tanpa mesti bergabung dengan parpol lain.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pengumuman bacawapres pendamping Ganjar Pranowo bisa dilakukan kapan saja. Yang jelas, sebelum pendaftaran ke KPU. Menurut dia, Juli-Agustus adalah bulan penggemblengan dan penggodokan. Jika semua proses sudah selesai, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan nama bacawapres.
Tentu saja, lanjut Hasto, kepastian nama bacawapres itu dilakukan setelah PDIP berkoordinasi dengan ketua umum partai yang sudah menjalin kerja sama. Selain itu, pihaknya akan berdialog dengan Presiden Joko Widodo. ’’Itu bisa September, bisa juga Oktober sebelum pendaftaran,’’ kata Hasto, beberapa waktu lalu.
Hasto menjelaskan, pengumuman sangat bergantung pada momentum yang tepat. Sebab, segala sesuatunya bakal memperhitungkan kesatupaduan kepemimpinan Ganjar dengan wakilnya. Juga, visi-misi yang diangkat dan bagaimana pasangan itu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi rakyat dan negara saat ini.
Hasto menegaskan, semua aspek akan dikalkulasi. Bahkan, aspek spiritualitas juga diperhatikan. Begitu pula kesiapan rakyat dan peta kontestasi. ’’Jadi, saya katakan Juli-Agustus bulan penggemblengan. Apakah (pengumuman cawapres) September atau Oktober, nanti bergantung,’’ ungkapnya.
Soal kans bacawapres pendamping Ganjar, politikus asal Jogjakarta itu menyebut namanya sudah dikantongi Megawati. Setidaknya ada 10 nama kandidat. Sejauh ini, pihaknya terus melakukan pendalaman secara dinamis kepada para calon.
Disinggung soal kebersamaan Ganjar dan Sandiaga Uno di sela-sela melaksanakan ibadah haji, Hasto menilai pertemuan itu merupakan sesuatu yang bagus. Selain itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga telah bertemu Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. ’’Semoga dialog-dialog terus dilakukan,’’ paparnya.
Hasto menambahkan, beberapa nama yang muncul dalam survei capres maupun cawapres itu merupakan bukti pengakuan rakyat kepada tokoh yang bersangkutan. Di antaranya, nama Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan TGB Muhammad Zainul Majdi. ’’Semua nama itu kemudian digodok, siapa yang terbaik,’’ tandasnya. (*)