TENGGARONG – Longsor besar melanda Dusun Mekar Beringin Jaya, RT 1 Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), mengakibatkan tujuh rumah warga dan satu masjid rusak parah. Kerugian akibat bencana ini, ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
Kepala Dusun Mekar Beringin Jaya, Edi Purnomo, mengungkapkan bahwa sebagian besar rumah yang terdampak dibangun dengan material beton. Sehingga kerusakannya cukup parah. Bahkan masjid yang ikut terdampak, belum selesai 100 persen pembangunannya. Tetapi biaya pembangunannya saja sudah mencapai Rp 800 juta.
“Masjid itu belum rampung sepenuhnya, tapi biaya yang sudah dikeluarkan cukup besar. Ditambah lagi rumah-rumah warga yang rusak, total kerugiannya bisa sampai Rp 1 miliar,” ujar Edi Purnomo, Jumat (31/1/2025).
Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 45 jiwa terpaksa mengungsi. Karena tempat tinggal mereka sudah tidak layak huni. Sejumlah rumah mengalami pergeseran tanah hingga 2 meter ke dalam, menyebabkan struktur bangunan menjadi tidak aman.
Masyarakat dan relawan telah membantu memindahkan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman sebelum rumah-rumah itu benar-benar ambles atau roboh.
“Semua barang-barang sudah dikeluarkan, kita berusaha menyelamatkan yang masih bisa digunakan,” tambahnya.
Untuk sementara, para korban dipersilakan mencari tempat tinggal sementara. Dengan biaya sewa yang akan ditanggung oleh pemerintah desa selama dua bulan.
Longsor di lokasi ini bukan kejadian pertama. Pergerakan tanah telah terdeteksi sejak Juli 2024, kemudian terjadi lagi pada 25 Desember, dan yang paling parah terjadi pada 26 Januari 2025.
Awalnya, pergerakan tanah hanya sekitar 30 cm hingga setengah meter, namun intensitas hujan yang tinggi memperparah kondisi hingga kini mencapai pergeseran dua meter.
“Posko yang sebelumnya kami bangun di dekat masjid untuk korban juga sudah ikut amblas,” ujar Edi.
Di lokasi kejadian, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar telah memasang papan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar area longsor. Hal ini dilakukan guna menghindari risiko longsor susulan yang masih berpotensi terjadi.
Sementara itu, warga terdampak berharap adanya solusi jangka panjang, termasuk relokasi ke tempat yang lebih aman. “Sekarang yang warga inginkan adalah tempat tinggal baru yang lebih aman dari ancaman longsor,” tutupnya.
Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i