Kamis, Desember 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

6.800 Undangan ke IKN

Catatan Rizal Effendi

UPACARA HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mulai dipersiapkan. Waktunya tinggal 5 bulan lagi. Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono mengungkapkan, setidaknya 6.800 orang bakal diundang dalam upacara yang sangat bersejarah itu. Maklum pertama kali upacara di lokasi IKN. Pasti khidmat, sakral, dan tidak bisa dilupakan seumur hidup.

Bambang belum merinci siapa saja yang diundang. Yang pasti upacara itu dipimpin langsung Presiden Jokowi. Seperti biasa, umumnya semua pejabat tinggi negara dihadirkan. Termasuk para duta besar dan berbagai pimpinan lembaga dalam dan luar negeri. Juga sebagian pengusaha dan berbagai tokoh mulai tokoh politik, pendidik, agama, adat, dan budaya.

Pasti ada artis yang juga didatangkan untuk memeriahkan. Pada peringatan tahun 2023 lalu di Istana Merdeka, undangan dihibur oleh sejumlah penyanyi di antaranya Putri Ariani, yang menjadi salah satu pemenang America’s Got Talent 2023. Maunya saya nanti ditampilkan Putri juga. Tapi ini penyanyi dangdut asal Balikpapan. Namanya Putri Isnari, jebolan Dangdut Academy Indosiar ke-4. Putri viral karena dilamar putra pengusaha tambang dengan uang panai atau jujuran sebesar Rp2 miliar.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana saya usulkan mengenakan baju adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.  Sebab, sebagian wilayah IKN selain masuk di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), juga di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Sultan Kutai ke-21, yang sekarang bertakhta adalah  Aji Muhammad Arifin. Sultan sering mengenakan baju adat takwo. Ini memang warisan Kesultanan Kutai. Terbuat dari kain beludru atau linen. Bagi kaum bangsawan biasanya juga dilengkapi dengan aksesoris berupa pin dari Kesultanan.

Saya tidak tahu apa saya dapat undangan. Maklum cuma pensiunan. Rasanya tidak, walaupun sangat berharap. Apa “nyelinap” jadi wartawan saja?.  Bertugas meliput. Tapi sebagian tokoh-tokoh Kaltim pasti mendapat kehormatan termasuk Pak Isran Noor, mantan gubernur Kaltim yang sangat membela IKN mati-matian.

“Panitianya dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), tapi kami diminta menyiapkan upacaranya,” kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (18/3).

Berkaitan dengan itu, kata Bambang, pihaknya terus melakukan monitoring mengenai perkembangan pembangunan infrastruktur IKN terutama Istana Negara dan lapangan upacara, yang hampir mencapai 60 persen.

Dia menunjuk kondisi sekitar lapangan upacara yang berada di depan Istana. Suasananya semakin hijau. Di bagian kiri kanannya sudah ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang besar dan tinggi. “Harapan kami nanti pada tanggal 17 Agustus 2024, di sana sudah berada pada posisi di mana enak dan elok dipandang,” jelasnya.

Sementara itu informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), per Maret ini progres pembangunan IKN batch atau kelompok 1 telah tembus 77 persen.  Sejumlah proyek mulai dari proyek pemerintah hingga investor swasta ditargetkan rampung pada Agusutus nanti.

Untuk meyakinkan persiapan di lapangan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendadak datang ke lokasi IKN  Senin (18/3) lalu. Dengan mengenakan topi koboi dan dikawal ajudannya yang ngetop, Mayor Teddy, dia dengan serius memerhatikan penjelasan dari Tim Konstruksi IKN.

“Jadi, kalau bisa diairin sebelum mataharinya naik,” ujar Prabowo kepada para pekerja yang berada di sekitar proyek lapangan upacara, saat melihat pertumbuhan rumput di lapangan itu.

Ketika berlangsung Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara IKN 17 Agustus 2024 nanti, Prabowo masih sebagai Menhan. Dia baru dilantik sebagai Presiden RI ke-8  menggantikan Joko Widodo pada 20 Oktober. Tentu dia dilantik bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

Belum ada keterangan apakah Prabowo langsung berkantor di Istana IKN atau masih di  Jakarta? Presiden Jokowi sendiri pernah menyatakan, jika jalan tol dan bandara VVIP IKN rampung, dia akan berkantor di IKN. “Saya nunggu airport jadi, jalan tol jadi,” katanya saat memberikan keterangan pers di IKN, akhir Februari lalu.

Mendahului Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa dia dan istrinya akan lebih dulu tinggal di IKN. “Mungkin Juli karena air sudah masuk,” katanya. Dia akan menjadi menteri pertama yang tinggal di kompleks perumahan menteri di IKN, yang pembangunannya saat ini sudah mencapai 70 persen.

Kompleks perumahan menteri ini sempat disorot Presiden Jokowi karena dinilai agak mepet. Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) juga kaget ketika melihat rumah menteri di IKN yang dinilainya lebih kecil dari rumah menteri di Widya Chandra Jakarta. Tapi biaya pembangunannya tidak bisa dibilang kecil. Bayangkan, Rp14 miliar per unit.

Lebih cepat dari Menteri PUPR adalah 6.000 ASN termasuk aparat TNI dan Polri. Menurut jadwal Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), mereka dipindahkan dari Jakarta ke IKN pada bulan Juni. Sudah ada 12 tower apartemen hunian ASN rampung untuk tempat tinggal mereka. Saya dengar ada pengusaha dan UMKM Balikpapan dapat orderan membuat bantal dan guling.

PADAT DAN RUWET

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana padat dan ruwetnya proses kedatangan 6.800 undangan yang sebagian besar dari Jakarta. Terutama urusan penerbangan, akomodasi hotel, transportasi  darat sampai urusan perut.

Para tamu VIP di antaranya yang datang dengan pesawat pribadi atau carteran. Sebagian mendarat di bandara VVIP IKN (kalau rampung), tapi sebagian lagi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan atau APT Pranoto Samarinda. Warga Kaltim, kalau tidak penting jangan dulu ke luar daerah pada bulan Agustus. Pesawat pasti penuh dan mahal. Belum tentu juga bisa dapat tiket atau tidak.

Tamu-tamu itu umumnya 3 hari berada di Kaltim. Datang sehari sebelum upacara dan pulang sehari setelah upacara. Tentu mereka tidak semua bisa tinggal di lokasi IKN, jadi menginapnya sebagian besar di Balikpapan atau Samarinda. Mungkin ada juga yang pulang setelah upacara.

Di lokasi IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), memang ada dua hotel dibangun dan diperkirakan jadi sebelum 17 Agustus. Yaitu Hotel Nusantara dan Hotel Qubika masing-masing dengan kapasitas 200 kamar.

Pembangunan Hotel Nusantara berlantai 9 itu merupakan hasil investasi konsorsium yang diinisiasi Aguan, bos Agung Sedaya Group (ASG) dengan melibatkan sembilan perusahaan swasta dalam negeri dengan nilai Rp20 triliun. Di situ antara lain ada Adaro Group, Alfamart Group, Astra Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulauintan, Salim Group, dan Sinarmas.

Sedang Hotel Qubika adalah hotel bintang tiga yang unik. Ini merupakan satu dari sekian proyek PT Karya BSH Mandiri, yang tergabung dalam BSH Community Hub IKN. Konstruksi bangunan hotel ini terdiri dari kontainer bekas yang disusun ke atas. “Fasilitasnya lengkap dengan layanan terbaik, Qubika Boutique di IKN siap menjadi pilihan utama para wisatawan,” begitu tulis Hotel Qubika dalam laman resminya.

Menurut data tahun 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, jumlah hotel di Balikpapan  ada 48 dengan jumlah kamar 4.981. Sedang di Samarinda ada 20 hotel dengan kamar 2.545. Dapat dibayangkan betapa sesaknya nanti. Bisa jadi tamu pada berebut. Kalau tidak order mulai sekarang, bakalan gelar kemah di IKN. Tidur di bawah pohon eucalyptus, he.

Mudah-mudahan ada kapal pesiar atau hotel terapung merapat di Teluk Balikpapan. Pasti sangat diperlukan untuk mengantisipasi meledaknya jumlah tamu ke IKN. Bisa jadi tamu-tamu sekelas “Sembilan Naga” tinggal di “yacht” pribadinya.

Yang juga cuan menyambut 17 Agustus di IKN adalah perusahaan penyewaaan kendaraan, restoran dan rumah makan.  Kalau ribuan kendaraan dibutuhkan, dari mana ya didatangkan? Mungkin nanti ada yang suplai dari Surabaya, Kalsel atau Sulawesi. Bisa jadi juga ada sebagian kendaraan pribadi “diimpor” dari Jakarta.

Ampun saya membayangkan bagaimana kroditnya kota Balikpapan dan Samarinda. Sekarang saja sudah macet di mana-mana, apalagi nanti pada bulan Agustus. Kalau Pertamina tidak mengantisipasi urusan SPBU, pasti kacau balau pengisian BBM. Kita akan menyaksikan mengularnya antrean kendaraan berhari-hari.

Kita belum tahu sistem transportasi di IKN, yang kabarnya berbasis listrik untuk pengurangan emisi karbon. Apa nanti undangan 17-an banyak jalan kaki, naik sepeda, hanya mobil listrik,  menggunakan MRT atau LRT atau taksi terbang yang pernah disampaikan Ketua OIKN Bambang Susantono? Kalau sesat di IKN bisa tanya dengan “tiang Listrik” yang bisa menjawab arah. Tapi ada juga warganet yang menyentil. “Kok di kota IKN yang modern masih ada tiang listrik?.”

Mungkin perlu diimbau warga Balikpapan dan Samarinda. Jika tidak ada keperluan, maka pada tanggal 16, 17 dan 18 Agustus itu tidak perlu ke luar rumah, supaya tidak terjebak kemacetan. Nyepi seperti di Bali. Kantor pemerintah, swasta dan sekolah sebaiknya diliburkan saja, kecuali untuk upacara.

Pasokan pangan dan bahan makanan juga masalah logistik yang tidak gampang. Pasokan lokal tidak cukup. Selama ini sebagian dipasok dari Surabaya, Sulbar, Sulteng, Sulsel dan Kalsel. Mudah-mudahan lancar, sehingga restoran atau rumah makan bisa melayani tamu sebanyak ribuan itu.

Tidak bisa kita bayangkan betapa sesaknya restoran kepiting Dandito di Gunung Bakaran. Atau Bondy, Teluk Bayur dan Warung Jogya. Juga Laut Biru dan Torani serta restoran Blue Sky di Balikpapan Barat. Hal yang sama pasti terjadi juga di Samarinda. Makanan fast food atau siap jadi seperti McDonald’s atau KFC bakal diserbu habis-habisan.

Makanan camilan dan oleh-oleh pasti jadi rebutan. Jangan lupa produksi yang banyak kerupuk amplang dan kuku macan. Boleh juga pasak bumi untuk bapak-bapak, yang tersedia di Pasar Inpres Kebun Sayur. Sepertinya pasar itu harus segera dibenahi agar lebih cantik dan memadai.

Saya punya teman pengusaha makanan. Saya memanggilnya Ko Acang.  Cerdas juga dia mengantisipasi kebutuhan IKN. Dia sudah buka restorannya di dekat lokasi IKN di Sepaku. Sekaligus menjadi chef-nya. Penampilannya unik dengan rambut panjang. Tapi sangat cekatan membuat makanan cepat dan enak. Saya sering dikirimi makanan gratis ke rumah.  “Ya kita harus menangkap peluang emas di IKN,” katanya ketika saya hubungi.

Hari-hari ini saya membayangkan betapa maha berat dan peliknya masalah yang dihadapi Otorita IKN, Kementerian PUPR,  Perhubungan dan KemenpanRB. Maklum kejar target dengan tugasnya masing-masing menjelang 17 Agustus.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang baru saja bertugas juga diuji. Masalah pertanahan di IKN tidak segampang yang diperkirakan. Mulai heboh belakangan ini. Setidaknya dalam kasus rencana penggusuran permukiman warga Pemaluan, yang membuat sejumlah organisasi masyarakat sipil bereaksi. Kalau hal ini tidak ditangani hati-hati dan bijaksana, justru bisa membuat malu IKN. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular