TENGGARONG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat peran data dalam perencanaan pembangunan daerah, melalui penyelenggaraan Workshop Pendampingan Pengisian Aplikasi Romantik. Kegiatan ini digelar secara eksklusif bersama 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terpilih.
Kegiatan ini dipusatkan pada peningkatan kapasitas pengelolaan statistik sektoral berbasis aplikasi Rekomendasi Kegiatan Statistik (Romantik), yang kini menjadi tulang punggung integrasi data dalam sistem Satu Data di Kukar.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kukar, Asdi, menyebutkan bahwa pemilihan peserta dilakukan berdasarkan performa unggul dalam penyajian dan validitas data. Sebagai bentuk apresiasi sekaligus pembinaan lanjutan terhadap OPD, yang telah menunjukkan komitmen terhadap penguatan tata kelola statistik.
“Ini bukan hanya soal lomba, tapi soal membentuk budaya kerja berbasis data di lingkungan birokrasi kita,” tegas Asdi.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu data, workshop ini juga akan menyaring satu hingga dua OPD terbaik untuk mewakili Kukar dalam lomba statistik tingkat nasional yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahunnya. Tahun lalu, Kukar mencatatkan prestasi membanggakan melalui Kecamatan Loa Janan yang masuk jajaran 10 besar nasional dan meraih peringkat ke-31 se-Indonesia.
“Target kita bukan sekadar mengulang sukses, tapi memperluas kualitas ini ke seluruh perangkat daerah,” ujarnya.
Diskominfo juga menekankan pentingnya data yang akurat sebagai fondasi dalam menetapkan kebijakan daerah yang efektif, terutama dalam isu-isu strategis seperti penanganan kemiskinan, layanan publik, hingga pengelolaan bantuan sosial. Melalui kegiatan ini, Diskominfo berharap seluruh OPD mampu menyusun, mengelola, dan memanfaatkan data sektoral secara mandiri dan terstandar.
Lebih dari sekadar kompetisi, workshop ini menjadi forum pembelajaran bersama antar-OPD, sekaligus inspirasi bagi unit kerja lainnya untuk turut memperbaiki dan menyempurnakan pengelolaan data dari level desa hingga kabupaten.
“Pembinaan seperti ini akan terus kami lakukan. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan satu ekosistem data daerah yang solid, transparan, dan berdaya guna,” tutup. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i